Pustu Desa Rumah Kabanjahe, 7 Tahun Tak Ada Listrik

    Pustu Desa Rumah Kabanjahe, 7 Tahun Tak Ada Listrik
    Puskesmas Pembantu Desa Rumah Kabanjahe, Kecamatan Kabanjahe, Karo yang 'Kelamaan' tutup alias tak beroperasi

    KARO - Pantas saja jika Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Rumah Kabanjahe, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo sejak didirikan pada tahun 2013 tidak beroperasi.

    Pasalnya, fasilitas listrik yang merupakan salah satu penunjang dalam pelayanan kesehatan masyarakat malah tidak ada. Hingga saat ini dinas yang menaungi pustu tersebut, terlihat 'Santai' atau sepele dengan keberadaan bangunan kesehatan di Desa Rumka. 

    Akibat hal tersebut, bangunan Pustu terkadang terlihat kumuh, penuh dengan semak belukar karena tidak pernah ada 'Penghuninya'. Selama 7 tahun pustu tidak beroperasi alias tak pernah dibuka. Baru di akhir bulan Mei tahun 2022 ini dapat beroperasi, itupun hanya disiang hari.

    "Setahu saya, waktu puskesmas itu selesai dibangun pada tahun 2013. Pernah dipasang listriknya, itu masih meteran biasa. Belum listrik token, trus mereka ganti listrik token. Jadi waktu mereka mau isi pulsanya, tertolak secara otomatis, " ujar seorang warga desa yang mengaku bermarga Purba (50)

    Lebih lanjut dikatakannya, setelah mereka melapor ke PLN Cabang Kabanjahe. Petugasnya datang memeriksa dan ternyata meterannya dari Tigabinanga. Tentunya hal ini menimbulkan suatu masalah, petugasnya langsung mencabut meteran Pustu.

    "Akupun gak ngerti soal meteran-meteran. Katanya itu palsu. Jadi sampe skrang gak ada listrik. Meterannya sudah dicabut petugas, dan masalah ini sudah dilaporkan ke Polres. Mungkin dianggap telah mencuri listrik juga. Tapi coba konfirmasi lagi ke PLN Kabanjahe, " bebernya.

    Sementara dr. Lapan selaku penanggungjawab Puskesmas Kabanjahe ketika dikonfirmasi, Kamis (09/06/2022) sekira pukul 17:27 WIB melalui sambungan resmi WhatsApp tidak merespon.

    Padahal, dibangunnya pustu di desa tentunya sangat diperlukan. Bukan hanya diperlukan disiang hari. "Kadang-kadang ada warga yang tiba-tiba sakit dimalam hari. Sehingga butuh pelayanan kesehatan, namun apa daya. Hanya bisa menahan sakit di rumah, " sebut Purba lagi.

    Menurutnya, puskesmas pembantu yang dibangun dengan menggunakan uang negara terkesan hanya menjadi 'Pajangan' di desa. Apalagi bangunannya itu belum lama ini baru saja dicat, terkesan buang-buang anggaran.

    "Kan percuma bolak-balik dicat kalo gak dipergunakan. Karena kadang-kadang warga harus menunggu pagi untuk berobat ke Puskesmas Induk di Kabanjahe. Karena disini pustunya belum beroperasi maksimal, " ujarnya.

    (Anita Theresia Manua)

    Karo Sumut
    Anita Manua

    Anita Manua

    Artikel Sebelumnya

    Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Karo Gelar...

    Artikel Berikutnya

    Lagi, Ratusan Massa Gemuk Akan Demo di Kejatisu...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami